Senin, 04 Juni 2012

Alat Peraga Cermin Three in One / CERIO (Cermin Cekung, Cembung dan Datar)


 




KARYA TULIS ILMIAH



CERMIN THREE IN ONE
(CERIO)




Diususun Oleh:
  Much Munir Cholis             (090401070070 / 2009)
  Moh.Fauzi                          (090401070055 / 2009)
                    

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
MALANG
2011




KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat-Nya, sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan.
Karya tulis ini kami buat untuk mengikuti lomba simposium ilmiah yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Kanjuruhan Malang dengan judul ”PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI ALAT PERAGA CERMIN SERBAGUNA (DATAR, CEKUNG, CEMBUNG)”.
Ucapan terima kasih kami haturkan kepada teman saya Moh. Fausi yang telah banyak membantu untuk penyelesaian karya tulis ini, dan tak lupa segenap teman-teman Fisika kelas B angkatan 2009.
Mudah-mudahan karya tulis ini dapat membantu pelajar agar lebih mudah untuk mempelajari dan memahami ilmu Fisika dan mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam karya tulis ini, maka dari itu kami mengharap kritik dan saran dari para pembaca untuk perbaikan dalam penyusunan karya tulis selanjutnya.






Malang, 17 April 2011


Muchamad Munir Cholis







DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... 2
JUDUL....................................................................................................................... 4
LATAR BELAKANG MASALAH.......................................................................... 4
PERUMUSAN MASALAH...................................................................................... 4
TUJUAN.................................................................................................................... 5
LUARAN YANG DIHARAPKAN.......................................................................... 5
KEGUNAAN............................................................................................................ 5
DASAR TEORI......................................................................................................... 5
METODE PELAKSANAAN.................................................................................... 7
SIMULASI................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 10




A.    JUDUL
CERMIN THREE IN ONE (CERIO)

B.     LATAR BELAKANG MASALAH
Mata pelajaran fisika telah sekian lama menjadi momok yang menakutkan bagi siswa. Pelajaran ini dianggap sebagai mata pelajaran yang harus dihindari. Hal yang jamak ini bukan sekarang ini saja terjadi tapi sudah berlangsung bertahun-tahun.
Padahal tidak ada yang salah dari pelajaran ini. Fisika seperti juga pelajaran lainnya memberikan pengetahuan tentang berbagai hal yang terjadi disekeliling para siswa. Listrik yang menyala, kipas angin yang berputar, dan gerak kendaraan hanyalah sedikit materi yang dibahas dalam pelajaran ini.
Banyak hal yang menyebabkan para siswa bersikap antipati, salah satunya karena gaya mengajar tidak  menumbuhkan keasyikan tersendiri pada para sisiwa. Di pihak lain, ketersediaan alat-alat peraga menjadi masalah lain.
Seperti juga pelajaran lainnya, biologi misalnya, praktikum menjadi faktor pokok dalam menjelaskan pelajaran bagi murid-muridnya. Kendala lainnya , di sekolah ketersediaan alat peraga menjadi masalah. Bisa jadi karena keteledoran, terjadi kerusakan atau hilang beberapa bagian dari alat-alat peraga tersebut. Membeli lagi tidaklah mudah. Peralatan fisika dalam kemasan sebuah paket memang tidak murah harganya.
Banyak pelajaran fisika yang hanya diajarkan melalui ceramah. Semestinya, pelajaran ini diajarkan pada siswa dengan jalan memperbanyak praktikum. Dengan demikian, para siswa memahami betul esensi dari materi pelajaran yang diberikannya. Tentu persoalan lain muncul, lagi-lagi harga alat-alat peraga praktikum fisika itu bukanlah barang yang murah.
Oleh karena itu butuh suatu solusi cerdas untuk menangani maslah-masalah tersebut agar tercipta suatu pembelajaran fisika yang menyenangkan.
C.    PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang dibahas dalam kegiatan ini adalah :
1.      Bagaimana cara membuat alat peraga yang murah dan efisien?
2.      Bagaimana cara belajar fisika yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa?

D.    TUJUAN
Tujuan pembuatan alat peraga ini adalah sebagai berikut:
1.      Mendeskripsikan pengetahuan dan pengenalan ilmu fisika agar dapat dipelajari dengan mudah.
2.      Memberikan solusi terhadap sekolah yang masih minim alat peraga terutama di bagian sekolah pedesaan.
3.      Untuk menerapkan pembelajaran contextual teaching and learning di lingkungan pelajar.

E.     LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah:
a.       Meningkatkan karya kreaktifitas inovatif mahasiswa dalam rangka mengabdikan diri dalam memecahkan permasalahan yang saat ini tengah dihadapi pendidikan.
b.      Membantu program pemerintah untuk menjadikan program pendidikan yang kreatif dan inovatif.
c.       Memberikan siswa kemudahan untuk mempelajari ilmu fisika.

F.     KEGUNAAN
a.       Meningkatkan inovatif mahasiswa dalam memecahkan permasalahan dalam pendidikan.
b.      Untuk meningkatkan kreatifitas dan penalaran pada bidang ilmiah yang tepat guna bagi pendidikan.
c.       Memperkenalkan kepada siswa akan pentingnya ilmu fisika dalam kehidupan sehari-hari.
d.      Memanfaatkan barang bekas sebagai sarana media pembelajaran.

G.    GAMBARAN UMUM (DASAR TEORI)
Cermin adalah benda gelap yang dapat memantulkan hampir seluruh cahaya, cermin merupakan salah satu kaca yang permukaannya amalgam perak. Berdasarkan bentuk permukaannya cermin dibagi menjadi tiga bagian, yaitu cermin datar, cermin cekung, dan crmin cembung.
Cermin yang dibuat paling awal adalah kepingan batu mengkilap seperti obsidian, sebuah kaca volkanik yang terbentuk secara alami. Cermin obsidian yang ditemukan di Anatolia (kini Turki), berumur sekitar 6000 SM. Cermin batu mengkilap dari Amerika tengah dan selatan berumur sekitar 2000 SM. Cermin dari tembaga yang mengkilap telah dibuat di Mesopotamia pada 4000 SM dan di Mesir purba pada 3000 SM. Di China, cermin dari perunggu dibuat pada 2000 SM.
Cermin kaca berlapis logam diciptakan di Sidon (kini Lebanon) pada abad pertama Masehi, dan cermin kaca dengan sandaran dari daun emas disebutkan oleh pengarang dari Romawi bernama Pliny dalam buku Natural History miliknya, yang dikarang sekitar tahun 77 M. Orang Romawi juga mengembangkan teknik menciptakan cerminyang kasar dari kaca hembus yang dilapisi dengan timah yang dilelehkan.
Cermin parabola pantul pertama kali dideskripsikan oleh fisikawan dari Arab bernama Ibn Sahl pada abad 10. Ibn al-Haytham mendiskusikan cermin cembung dan cekung dalam geometri bola dan tabung, ia melakukan beberapa percobaan dengan cermin, dan menyelesaikan permasalahan menemukan titik di sebuah cermin cembung dimana sinar yang datang dari satu titik dipantullkan ke titik yang lain.
 Cermin datar adalah cermin yang biasa kita pakai setiap hari, bayangan yang didapat dari cermin datar sama besar, sama tinggi, dan sama jaraknya dengan jarak benda atau manusia ke cermin. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah semu atau maya, karena bayangan yang terbentuk oleh perpanjangan pantul, kemudian sisi kiri benda menjadi sisi kanan bayangan atau sebaliknya sisi kanan benda menjadi sisi kiri bayangan.
Cermin cekung memiliki permukaan pemantul yang bentuknya melengkung atau membentuk cekungan. Garis normal pada cekung adalah garis yang melalui pusat kelengkungan, yaitu di titik M atau 2F. Sinar yang melalui titik ini akan dipantulkan ke titik itu juga.
 Cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar  pantul atau konvergen. Ketika sinar-sinar sejajar dikenakan pada cermin cekung, sinar pantulnya akan berpotongan pada satu titik. Titik perpotongan tersebut dinamakan titik api atau titik fokus.
Jika kita bercermin pada cermin cekung, kita tidak akan mendapatkan bayanganmu selalu dibelakang cermin. Ketika kita leletakkan sebuah dengan jarak lebih besar daripada titik fokus cermin cekung, bayangan benda yang terjadi selalu nyata karena merupakan perpotongan langsung sinar-sinar pantulnya (di depan cermin cekung). Akan tetapi, ketika benda kita letakkan pada jarak di antara titik fokus dan cermin, kita tidak akan mendapatkan bayangan di depan cermin. Bayangan benda akan kelihatan di belakang cermin cekung, diperbesar, dan tegak.
Beberapa hal yang harus diingat tentang cermin cekung adalah:
1.      Titik focus di depan cermin, maka disebut cermin positif.
2.      Sinar pantul bersifat mengumpul (konvergen).
3.      Sifat bayangan tergantung letak.
Pada cermin cembung, bagian mukanya berbentuk seperti kulit bola, tetapi bagian muka cermin cembung melengkung ke luar. Titik fokus cermin cembung berada di belakang cermin sehingga bersifat maya dan bernilai negatif.
Cermin cembung memiliki sifat menyebarkan sinar (divergen). Jika sinar-sinar pantul pada cermin cembung kamu perpanjang pangkalnya, sinar akan berpotongan di titik fokus (titik api) di belakang cermin. Pada perhitungan, titik api cermin cembung bernilai negatif karena bersifat semu.
Bayangan yang terbentuk pada cermin cembung selalu maya dan berada di belakang cermin. Mengapa demikian? Secara grafis, kita cukup menggunakan dua berkas sinar istimewa untuk mendapatkan bayangan pada cermin cembung.
Beberapa hal yang harus diingat tentang cermin cembung adalah:
1.      Titik focus di belakang cermin, maka disebut cermin negative.
2.      Sinar pantul bersifat menyebar (divergen).
3.      Sifat bayangan : diperkecil, maya, tegak.

H.    METODE PELAKSANAAN
H.1. Alat dan Bahan :
a)      Mika.
b)      Wallpaper/scotlite.
c)      Kertas gambar
d)     Senter laser.
e)      Pensil.
H.2. Cara pembuatan
a)      Sediakan bahan mika 8 cm x 25 cm dan scotlite warna perak berukuran 9 cm x 25 cm.
b)      Tempelkan scotlite pada mika, kemudian rapikan sisa scotlite sesuai bidang mika.
c)      Untuk penempelan scotlite harus sedikit demi sedikit, jangan dilangsungkan agar tempelan scotlite merata pada mika.
d)     Buka sedikit kemudian diratakan pada mika dan lakukan seperti itu ssampai selesai.



I.       SIMULASI
Layar didatarkan
 
I.1. Cermin Datar











Layar dicekungkan
 
I.2. Cermin Cekung








Layar dicembungkan
 
 










I.3. Cermin Cembung











Keterangan :
a)      Saat menjadi cermin datar ,bayangan dari benda tidak terbalik dan ukuran bayangan sama dengan ukuran benda.
b)       Saat menjadi cermin cekung ,bayangan benda diperkecil dan terbalik.
c)      Ketika menjadi cermin cembung ,bayangan benda diperkecil dan tidak terbalik.



DAFTAR PUSTAKA
Kanginan, Marthen, dkk. 1998. Fisika SMA Jilid 1. Jakarta ; Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar