KARYA TULIS ILMIAH
CERMIN THREE IN ONE
(CERIO)
Diususun Oleh:
Much Munir
Cholis (090401070070 / 2009)
Moh.Fauzi (090401070055 / 2009)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
MALANG
2011
Alhamdulillah,
puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat-Nya, sehingga
karya tulis ini dapat diselesaikan.
Karya tulis
ini kami buat untuk mengikuti lomba simposium ilmiah yang diadakan oleh
Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Kanjuruhan
Malang dengan judul ”PEMANFAATAN BARANG
BEKAS SEBAGAI ALAT PERAGA CERMIN SERBAGUNA (DATAR, CEKUNG, CEMBUNG)”.
Ucapan terima
kasih kami haturkan kepada teman saya Moh. Fausi yang telah banyak membantu
untuk penyelesaian karya tulis ini, dan tak lupa segenap teman-teman Fisika
kelas B angkatan 2009.
Mudah-mudahan
karya tulis ini dapat membantu pelajar agar lebih mudah untuk mempelajari dan
memahami ilmu Fisika dan mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam karya tulis
ini, maka dari itu kami mengharap kritik dan saran dari para pembaca untuk
perbaikan dalam penyusunan karya tulis selanjutnya.
Malang, 17 April 2011
Muchamad Munir Cholis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
2
JUDUL.......................................................................................................................
4
LATAR BELAKANG MASALAH..........................................................................
4
PERUMUSAN
MASALAH......................................................................................
4
TUJUAN....................................................................................................................
5
LUARAN YANG
DIHARAPKAN..........................................................................
5
KEGUNAAN............................................................................................................
5
DASAR
TEORI.........................................................................................................
5
METODE
PELAKSANAAN....................................................................................
7
SIMULASI.................................................................................................................
8
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................................
10
A. JUDUL
CERMIN THREE IN ONE (CERIO)
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Mata
pelajaran fisika telah sekian lama menjadi momok yang menakutkan bagi siswa.
Pelajaran ini dianggap sebagai mata pelajaran yang harus dihindari. Hal yang
jamak ini bukan sekarang ini saja terjadi tapi sudah berlangsung
bertahun-tahun.
Padahal tidak
ada yang salah dari pelajaran ini. Fisika seperti juga pelajaran lainnya
memberikan pengetahuan tentang berbagai hal yang terjadi disekeliling para
siswa. Listrik yang menyala, kipas angin yang berputar, dan gerak kendaraan
hanyalah sedikit materi yang dibahas dalam pelajaran ini.
Banyak hal
yang menyebabkan para siswa bersikap antipati, salah satunya karena gaya mengajar
tidak menumbuhkan keasyikan tersendiri
pada para sisiwa. Di pihak lain, ketersediaan alat-alat peraga menjadi masalah
lain.
Seperti juga
pelajaran lainnya, biologi misalnya, praktikum menjadi faktor pokok dalam
menjelaskan pelajaran bagi murid-muridnya. Kendala lainnya , di sekolah
ketersediaan alat peraga menjadi masalah. Bisa jadi karena keteledoran, terjadi
kerusakan atau hilang beberapa bagian dari alat-alat peraga tersebut. Membeli
lagi tidaklah mudah. Peralatan fisika dalam kemasan sebuah paket memang tidak
murah harganya.
Banyak
pelajaran fisika yang hanya diajarkan melalui ceramah. Semestinya, pelajaran
ini diajarkan pada siswa dengan jalan memperbanyak praktikum. Dengan demikian,
para siswa memahami betul esensi dari materi pelajaran yang diberikannya. Tentu
persoalan lain muncul, lagi-lagi harga alat-alat peraga praktikum fisika itu
bukanlah barang yang murah.
Oleh karena
itu butuh suatu solusi cerdas untuk menangani maslah-masalah tersebut agar
tercipta suatu pembelajaran fisika yang menyenangkan.
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang dibahas
dalam kegiatan ini adalah :
1.
Bagaimana
cara membuat alat peraga yang murah dan efisien?
2.
Bagaimana
cara belajar fisika yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa?
D. TUJUAN
Tujuan
pembuatan alat peraga ini adalah sebagai berikut:
1.
Mendeskripsikan
pengetahuan dan pengenalan ilmu fisika agar dapat dipelajari dengan mudah.
2.
Memberikan
solusi terhadap sekolah yang masih minim alat peraga terutama di bagian sekolah
pedesaan.
3.
Untuk
menerapkan pembelajaran contextual
teaching and learning di lingkungan pelajar.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang
diharapkan dalam kegiatan ini adalah:
a.
Meningkatkan
karya kreaktifitas inovatif mahasiswa dalam rangka mengabdikan diri dalam
memecahkan permasalahan yang saat ini tengah dihadapi pendidikan.
b.
Membantu
program pemerintah untuk menjadikan program pendidikan yang kreatif dan
inovatif.
c.
Memberikan
siswa kemudahan untuk mempelajari ilmu fisika.
F. KEGUNAAN
a.
Meningkatkan
inovatif mahasiswa dalam memecahkan permasalahan dalam pendidikan.
b.
Untuk
meningkatkan kreatifitas dan penalaran pada bidang ilmiah yang tepat guna bagi
pendidikan.
c.
Memperkenalkan
kepada siswa akan pentingnya ilmu fisika dalam kehidupan sehari-hari.
d.
Memanfaatkan
barang bekas sebagai sarana media pembelajaran.
G. GAMBARAN UMUM (DASAR TEORI)
Cermin adalah
benda gelap yang dapat memantulkan hampir seluruh cahaya, cermin merupakan
salah satu kaca yang permukaannya amalgam perak. Berdasarkan bentuk
permukaannya cermin dibagi menjadi tiga bagian, yaitu cermin datar, cermin
cekung, dan crmin cembung.
Cermin yang
dibuat paling awal adalah kepingan batu mengkilap seperti obsidian, sebuah kaca
volkanik yang terbentuk secara alami. Cermin obsidian yang ditemukan di
Anatolia (kini Turki), berumur sekitar 6000 SM. Cermin batu mengkilap dari
Amerika tengah dan selatan berumur sekitar 2000 SM. Cermin dari tembaga yang
mengkilap telah dibuat di Mesopotamia pada 4000 SM dan di Mesir purba pada 3000
SM. Di China, cermin dari perunggu dibuat pada 2000 SM.
Cermin kaca
berlapis logam diciptakan di Sidon (kini Lebanon) pada abad pertama Masehi, dan
cermin kaca dengan sandaran dari daun emas disebutkan oleh pengarang dari
Romawi bernama Pliny dalam buku Natural
History miliknya, yang dikarang sekitar tahun 77 M. Orang Romawi juga
mengembangkan teknik menciptakan cerminyang kasar dari kaca hembus yang
dilapisi dengan timah yang dilelehkan.
Cermin
parabola pantul pertama kali dideskripsikan oleh fisikawan dari Arab bernama
Ibn Sahl pada abad 10. Ibn al-Haytham mendiskusikan cermin cembung dan cekung
dalam geometri bola dan tabung, ia melakukan beberapa percobaan dengan cermin,
dan menyelesaikan permasalahan menemukan titik di sebuah cermin cembung dimana
sinar yang datang dari satu titik dipantullkan ke titik yang lain.
Cermin datar adalah cermin yang biasa kita
pakai setiap hari, bayangan yang didapat dari cermin datar sama besar, sama
tinggi, dan sama jaraknya dengan jarak benda atau manusia ke cermin. Sifat
bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah semu atau maya, karena bayangan yang terbentuk oleh perpanjangan
pantul, kemudian sisi kiri benda menjadi sisi kanan bayangan atau sebaliknya
sisi kanan benda menjadi sisi kiri bayangan.
Cermin cekung
memiliki permukaan pemantul yang bentuknya melengkung atau membentuk cekungan.
Garis normal pada cekung adalah garis yang melalui pusat kelengkungan, yaitu di
titik M atau 2F. Sinar yang melalui titik ini akan dipantulkan ke titik itu
juga.
Cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar pantul atau konvergen. Ketika sinar-sinar
sejajar dikenakan pada cermin cekung, sinar pantulnya akan berpotongan pada
satu titik. Titik perpotongan tersebut dinamakan titik api atau titik fokus.
Jika kita
bercermin pada cermin cekung, kita tidak akan mendapatkan bayanganmu selalu
dibelakang cermin. Ketika kita leletakkan sebuah dengan jarak lebih besar
daripada titik fokus cermin cekung, bayangan benda yang terjadi selalu nyata
karena merupakan perpotongan langsung sinar-sinar pantulnya (di depan cermin cekung). Akan
tetapi, ketika benda kita letakkan pada jarak di antara titik fokus dan cermin,
kita tidak akan mendapatkan bayangan di depan cermin. Bayangan benda akan
kelihatan di belakang cermin cekung, diperbesar, dan tegak.
Beberapa
hal yang harus diingat tentang cermin cekung adalah:
1.
Titik
focus di depan cermin, maka disebut cermin positif.
2.
Sinar
pantul bersifat mengumpul (konvergen).
3.
Sifat
bayangan tergantung letak.
Pada
cermin cembung, bagian mukanya berbentuk seperti kulit bola, tetapi bagian muka
cermin cembung melengkung ke luar. Titik fokus cermin cembung berada di
belakang cermin sehingga bersifat maya dan bernilai negatif.
Cermin
cembung memiliki sifat menyebarkan sinar (divergen). Jika sinar-sinar pantul
pada cermin cembung kamu perpanjang pangkalnya, sinar akan berpotongan di titik
fokus (titik api) di belakang cermin. Pada perhitungan, titik api cermin
cembung bernilai negatif karena bersifat semu.
Bayangan yang terbentuk pada cermin cembung selalu maya
dan berada di belakang cermin. Mengapa demikian? Secara grafis, kita cukup
menggunakan dua berkas sinar istimewa untuk mendapatkan bayangan pada cermin
cembung.
Beberapa hal yang harus diingat tentang cermin cembung
adalah:
1.
Titik focus di belakang cermin, maka disebut
cermin negative.
2.
Sinar pantul bersifat menyebar (divergen).
3.
Sifat bayangan : diperkecil, maya, tegak.
H. METODE PELAKSANAAN
H.1. Alat dan Bahan :
a)
Mika.
b)
Wallpaper/scotlite.
c)
Kertas
gambar
d)
Senter
laser.
e)
Pensil.
H.2. Cara pembuatan
a)
Sediakan
bahan mika 8 cm x 25 cm dan scotlite warna perak berukuran 9 cm x 25 cm.
b)
Tempelkan
scotlite pada mika, kemudian rapikan sisa scotlite sesuai bidang mika.
c)
Untuk
penempelan scotlite harus sedikit demi sedikit, jangan dilangsungkan agar
tempelan scotlite merata pada mika.
d)
Buka
sedikit kemudian diratakan pada mika dan lakukan seperti itu ssampai selesai.
I. SIMULASI
|
|
|
I.3. Cermin Cembung
Keterangan :
a) Saat menjadi
cermin datar ,bayangan dari benda tidak terbalik dan ukuran bayangan sama
dengan ukuran benda.
b) Saat menjadi cermin cekung ,bayangan benda
diperkecil dan terbalik.
c) Ketika menjadi
cermin cembung ,bayangan benda diperkecil dan tidak terbalik.
DAFTAR PUSTAKA
Kanginan, Marthen, dkk. 1998. Fisika SMA Jilid 1. Jakarta ; Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar